Laman

Rabu, 24 Oktober 2012

KERJA KERAS BANGKIT DARI BENCANA GEMPA 2009



PRASASTI SBNP DISNAV TELUK  BAYUR DITANDATANGANI

PRASASTI SBNP DISNAV TELUK BAYUR
DI TANDA TANGANI OLEH DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT (Bpk. LEON MOHAMMAD)
TIGA UNIT SARAN BANTU NAVIGASI PELAYARAN (SBNP) DAN KANTOR UNIT PENYELENGGARAAN PELABUHAN (UPP) SIKAKAP DIRESMIKAN DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN LAUT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, LEON MOHMAMMAD. MOMENTUM INI ADALAH SEJARAH TERSENDIRI BAGI DISTRIK NAVIGASI KLS II TELUK BAYUR

Gempa dengan kekuatan 7,9 SR yang mengguncang sumbar 2009 lalu berdampak berbagai sektor terutama sektor inftrastruktur termasuk jumlah serana bantu navigasi pelayaran (SBNP) di wilayah kerja Distrik Navigasi Kls II Teluk Bayur
Bpk Bambang Purwanto dan Bpk Fauzi Bahar Menyambut
 Kedatangan Bpk Dirjen beserta
Rombongan di Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur
Bpk Leon Mohammad dan Bpk Purwanto
ini adalah buah kerja keras kita sejak gempa 2009 lalu, Banyak SBNP kita yang rusak, kita berupaya memulihkan dengan cepat, kita melaksanakan dalam belanja modal  tahun 2010 dan tahun 2011, Hasilnya tiga SBNP sudah optimal dan satu UPP selesai dibangun, Ucap Kepala Distrik Navigasi Kls II Teluk Ba
yur Drs. Bambang Purwanto.
Paling Tidak ada 7 unit SBNP yang harus diperbaiki diantaranya, SBNP Rambu Suar Marbrough Rief, Gosong Sirandah dan Pelabuhan Muara Padang, Selain itu juga terjadi kerusakan pada menara suar darat di pulau Toran  dan pulau nyamuk, serta kerusakan Gedung SROP Penerima dan SROP Pemancar 
Foto Bersama Bpk Dirjen dan Staf Distrik Navigasi Teluk Bayur
Bpk Bambang Purwanto 
Tiga dari delapan SBNP itu tersebut sudah kembali pulih Pembangunan menelan anggaran sampai Rp 8 Miliar. Rehabilitasi itu terbilang cepat, Karena untuk membenahi kerusakan SBNP tidak semudah membenahi infrastruktur yang ada dilaut. Prasati empat uni kegiatan pembangunan SBNP Distrik Navigasi Kls II  Teluk Bayur di tandatangani langsung oleh Direktur Jendral Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Leon Mohammad, hadir dalam kesmpatan itu Direktur Kenavigasian, Boedhi Setiajid, Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, Kemal Haryandi walikota padang DR.H Fauzi Bahar, GM Pelindo II Teluk Bayur Yanto Barbarosa dan Adpel Teluk Bayur Utoyohadi dan seluru staf dilingkungan Distrik Navigasi Kls II Teluk Bayur 
Penandatanganan prasasti tersebut terbilang istimewa dari pembangunan sejumlah SBNP dilingkungan Distrik Navigasi selain ditandatangani langsung oleh Dirjen Perhubungan Laut Penandatanganan juga disaksikan langsung oleh Walikota Padang DR. H. Fauzi Bahar 
Bpk Leon Mohammad dan Bpk Boedi Setiajid beserta staf lainnya
Empat unit SBNP yang diselesikan dibangun pasca gempa 2009 yakini , Replacement Rambu Suar 10 M2 sebanyak 2 unit masing masing masing rambu suar Marbrough Rief dan Gosong Sirandah. Secara pribadi maupun pimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sangat berterima kasih dan menyampaikan penghargaan kepada Jajaran Distrik Navigasi Teluk Bayur yangtelah menyelesaikan rehabilitasi SBNP ini;"uangkap Leon Mohammad 
Dikatakannya , SBNP itu merupakan fasilitas keselamatan pelayaran untuk menyakini bagi kapal, terutama dalam menentukan posisi kapal termasuk menentukan arah kapal yang tepat, sehingga kapal dapat belayar selamat dan efisien 
"Keberadaan SBNP ini sangat penting keselamatan semua kapal tergantung pada SBNP ini. untuk itu keberadaan SBNP itu lebih krusial setiap pelabuhan, Selain untuk keselamatan SBNP juga menjadi indikator untuk membuat pelayanan lebih effisien waktu dan materil " Ujar Leon yang juga putra sumanik Kabupaten Solok Itu
Dengan itu jika terjadi kereusakan di SBNP akibat gempa, adalah tanggungjawab Distrik Navigasi untuk segera membenahi dan kini sudah berhasil , mengembalikanfungsi SBNP yang rusak akibat gempa tersebut. "ini patut mendapatkan apresiasi", ulas leon.
Bpk Fausi Bahar beserta Staf Distrik Navigasi Teluk Bayur 
Direktur KenavigasianDirjen Hubla, Boedhi Setiajid pada kesempatan itu mengatakan tahun 2012 ini, empat Menara Suar di wilayah Distrik Navigasi Teluk Bayur akan diperbaiki. Setelah empat SBNP yang sudah selesai dilaksanakan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi SBNP tahun kegiatan 2010 dan 2011.
"Semua SBNP itu fungsiny sangat penting, jadi keberadaan sangat mendesak, kita upayakan sekarang juga. Makanya tahun 2012 ini empat Menara Suar yang ada disini akan kita perbaiki dengan anggaran Rp 14 miliar," sebut Boedhi.
Apalagi kondisi pelayaran di wilayah pantai barat membutuhkan tantangan yang sangat berat. Terutama dari alam yang kurang bersahabat. Begitu juga dengan topografi laut yang sulit dibaca. Selama ini sudah ada beberapa SBNP dibangun ditempat - tempat yang krusial. Kemudian rusak akibat gempa pertama 2009. Kedua tsunami Mentawai. RambuSuar Marbrough Rief, Gosong Sirandah dan Pelabuhan Muara Padang.
"Ini adalah tanggungjawab dan amal baik bagi kami dilingkungan Disnav Teluk Bayur", sebut Bambang Purwanto merandah usai penandatangani prasasti.           

Selasa, 23 Oktober 2012

DISTRIK NAVIGASI KLS II TELUK BAYUR JUGA MEMILIKI SEKOLAH SEPAK BOLA YANG DI BERI NAMA SEKOLAH SEPAK BOLA DISTRIK NAVIGASI KLS II TELUK BAYUR { SSB NAVIGASI }



SEJARAH BERDIRINYA SSB NAVIGASI 

KEPALA KANTOR DISTRIK NAVIGASI  KLS II TELUK BAYUR





REMAJA BEGITU RENTAN TERHADAP PENGGUNA NARKOBA, NAMUN DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN POSITIF SEPERTI OLAH RAGA, DAPAT MENCEGAH MEREKA  SEBAGAI PENGGUNA. UNTUK ITULAH Drs. BAMBANG PURWANTO MENDIRIKAN SSB NAVIGASI SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI MENGHINDARKAN REMAJA DARI NARKOBA.
Drs.BAMBANG PURWANTO GUNA MENGATASI PERKEMBANGAN NARKOBA DI SUMATERA BARAT KHUSUNYA KOTA PADANG, BAMBANG PURWANTO MENDIRIKAN SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) NAVIGASI KEPEDULIAN YANG DIPERHATIKAN INSTANSI YANG IA PIMPIN PATUT JADI CONTOH BAGI INSTANSI LAINNYA, KENAPA TIDAK DENGAN MENDIRIKAN SSB BAKAL MENGURANGI GENERASI MUDA BERBUAT NEGATIF.
Ketua Umum SSB Navigasi (Susono Putro)
MENCEGAH NARKOBA BUKAN TUGAS YANG MUDAH DAN INILAH ADALAH TANTANGAN BAGI KITA SEMUA, TERMASUK PEMERINTAH ORANG TUADAN LINGKUNGAN YANG ADA DI MASYARAKAT.
SSB NAVIGASI YANG BERDIRI TANGGAL 2 JUNI 2012 LALU
Pengurus SSB Navigasi bersama
Pelatih Kepala Usman Chan
 
Pemain SSB sedang berlatih
KEPEDULIAN Drs. BAMBANG PURWANTO TERHADAP GENERASI MUDA PATUT DIACUNGI JEMPOL. IA BERHARAP SSB YANG DI TANGANI USMAN CHAN BISA BERKIPRAH DI LEVEL NASIONAL DAN SUMATERA BARAT. UNTUK ITU SSB INI TERBUKA UNTUK SIAPA SAJA DAN MEMILIKI TIGA KELOMPOK UMUR YAITU. 2003 SAMPAI 2005, 2001 SAMPAI 2002, 1999 SAMPAI 2000 DENGAN LATIHAN DI MATADOR DAN PJKA SIMPANG HARU PADANG.
SAAT INI SUDAH PULUHAN ANAK YANG DIGEMBLENG OLEH PELATIH KEPALA USMAN CHAN DAN WAKILNYA AFRIDARMAN." RUPAYANYA NAMA USMAN CHAN JADI DAYA TARIK ANAK ANAK UNTUK DIGEMBLENG SEBAGAI PEMAIN MASA DEPAN" KATA SUSONO PUTRO, SE KETUA UMUM SSB NAVIGASI.USMAN CHAN ADALAH PELATIH BERTANGAN DINGIN DAN BANYAK MELAHIRKAN PEMAIN PEMAIN BERKELAS NASIONAL SALAH SATU ANAK DIDIKANNYA ADALAH PELATIH KEPALA TIMNAS, NILMAIZAR, SERTA SEDERET NAMA NAMA LAIN SEPERTI MANTN PEMIN SEMEN PADNG, MASRIL MAHMUD, JHONI EFFENDI, AFDAL YUSRA, ANTON SOVNEFIL DAN HENDRA SUSILA.WAJAR KEHADIRAN MANTAN PELATIH DIKLAT SUMBAR INI DITUNGGU TUNGGU KEMBALI HASIL KARYANYA UNTUK MENCIPTAKAN PEMAIN YANG BERKUALITAS 






   



Struktur Organisasi



Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin seorang diri terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Di dalam hidup bermasyarakat itulah manusia dapat berkesempatan mengadakan kerjasama dengan orang lain. Setiap sikap tingkah laku maupun tindakan manusia bila dilakukan dengan sadar pasti mempunyai tujuan (misi), ada tujuan yang bersifat sederhana maupun yang bersifat komplek (rumit).
Tujuan sederhana mungkin dapat dilakukan seorang diri atau oleh orang perorangan. Namun bila misi atau tujuan itu sudah rumit atau komplek dan menjelimet dikerjakan seorang diri tentu tujuan itu tidak akan membawa hasil yang memuaskan. Oleh karena itu perlu kerjasama dengan orang lain supaya misi / tujuan dapat dicapai dengan optimal.
Mengadakan kerjasama tersebut dengan langkah-langkah yang diperlukan adalah menetapkan pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk merealisir menjadi tujuan / misi. Tujuan itu harus dibagi-bagi menjadi tujuan yang lebih kecil supaya dapat dilaksanakan dan dikerjakan oleh orang perorang, sehingga jelas wewenang dan tanggung jawabnya.
Organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan, tanpa adanya pembagian tugas-tugas yang jelas dan tepat maka tujuan organisasi akan menjadi kabur, untuk itu perlu pos-pos atau kerangka kerja (struktur organisasi). Di mana kerangka kerja (struktur organisasi)  didalamnya tergambar tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang akan dilaksanakan oleh anggota organisasi, masing-masing berhubungan kerja timbal balik atau saling terkait satu sama lain.Berdasarkan pemahaman tentang  organisasi di atas maka  Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur menganut pola struktur organisasi linear dan fungsional dimana tergambar tugas dan fungsi masing-masing bagian atau bidang sampai pada seksi-seksi dan pelaksanaan .

Susunan Organisasi Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur menurut Peraturan Menteri Perhubungan KM. No. 30 Tahun 2006 adalah :
1.    Sub Bagian Tata  Usaha
2.    Seksi Operasi
3.    Seksi Logistik
4.    Kelompok Jabatan Fungsional

Sarana dan  Prasarana
Dalam rangka melakukan tugas pokok dan fungsi Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur dilengkapi dengan sarana dan prasarana kenavigasian yang terdiri dari  Instalasi Menara Suar,  Stasiun Radio Pantai,  Kapal Negara, Bengkel Navigasi dan Laboratorium Pengamatan Laut.

Instalasi Menara Suar
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang dioperasikan Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur dalam rangka menunjang keselamatan pelayaran berdasarkan Data SBNP Tahun 2007 terdiri dari :
1.    Instalasi Menara Suar (Mensu) berjumlah 9 (sembilan) unit yakni :
a.    Instalasi Menara Suar Os. Beramas (Bukit Lampu Teluk Nibung Padang).
b.    Menara Suar P. Karsik (Pariaman) Mensu P. Pangkal (Air Bangis Pasaman).
c.    Menara Suar P. Bojo (Mentawai).
d.    Menara Suar P. Tg Sigep (Mentawai).
e.    Menara P. Simonga (Mentawai).
f.     Menara Suar P. Katang-Katang (Kambang Pesisir Selatan).
g.    Menara Suar P. Keraba Kecil (Batang Kapas Pesisir Selatan).
h.    Mensu P. Sibaru-sibaru (Mentawai) baru selesai dibangun tahun 2007 dan belum dioperasikan.






Intalasi Menara Suar tersebut dilengkapi oleh 5 (lima) unit rumah petugas dan 1 (satu) unit rumah genset dan dioperasikan oleh 5 (lima) orang petugas yang terdiri dari 1 (satu) orang Teknisi Menara Suar dan 4 (empat) orang Penjaga Menara Suar.
2.    Rambu Suar (RS) berjumlah 39 (tiga puluh sembilan) unit yakni :
RS Serangai,  RS P. Mega, RS. Gosong Sumedang, RS. Muko-Muko, RS. Nyamuk, RS. Bintangor, RS. Toran, RS. Gosong Gadang, RS. Karsik Bungus, RS. P. Sirandah, RS. Marlbro Rief, RS. Teluk Bayur I, RS. Teluk Bayur II, RS. Bukit Tampak, RS. P. Pisang, RS. Kr. Sipakal, RS. Muara Padang, RS. Simalepet, RS. Siberut, RS. P. Nusa, RS, P. Tonggo, RS. Sikaladat, RS. Pokai, , RS. Tg. Sibelua, RS. Singingi, RS. Tg. Bio, RS. P. Silau, RS. Uj. Tiku, RS. Inggaris, RS. Moller, RS. Sikabai, RS. Sinyau-nyau, RS. Siburu, RS. Bukit Sioban, RS. Bukit Sioban, RS. Batu Kinapat, RS. Tg. Pinang-Pinang, RS. Siuban.
3.    Pelampung Suar berjumlah 2 (dua) unit yang baru diselesai dibangun pada tahun 2007 oleh PT. Pelindo II Teluk Bayur dan sudah beroperasi yang terletak pada alur masuk kolam Pelabuhan Teluk Bayur, pada waktu dekat akan diserahkan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Distrik Navigasi  Teluk Bayur.
4.    Lampu Pelabuhan berjumlah 2 (dua) unit yakni :
a.    Lampu pelabuhan Sikakap 
b.    Lampu pelabuhan Air Bangis.
5.    Tanda Siang berjumlah 2 (dua) unit yakni :
a.    Tanda Siang Sipora I
b.    Tanda Siang Sipora II
                  6.   Racon (Radar Beacon) berjumlah 2 (dua) unit yakni :
a.   Racon Uj Beramas
            b.   Racon Marlbro Rief         


 Instalasi Stasiun Radio Pantai

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8 Tahun 2005  tentang Telekomunikasi Pelayaran dalam pasal 2 berbunyi bahwa penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dilakukan dengan menggunakan sarana stasiun radio pantai dan/ atau stasiun bumi pantai, stasiun radio kapal dan/ atau stasiun bumi kapal, jaringan telekomunikasi umum di darat dan sarana jaringan telekomunikasi satelit merupakan satu kesatuan jaringan telekomunikasi dalam dinas bergerak pelayaran.
Dalam penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran  stasiun radio pantai, stasiun bumi pantai dan stasiun radio kapal melakukan kegiatan  yakni :

a.   Jaga dengar marabahaya (Distress Alerting)
b.   Komunikasi koordinasi pencairan dan pertolongan (Search and Rescue Coordinating Communication)
c.   Penentuan lokasi musibah (Locating)
d.   Penyebaran informasi keselamatan pelayaran (Promulgation at Maritime Safety Information)
e.   Komunikasi radio umum (General Communication)

Stasiun Radio Pantai yang beroperasi dalam rangka menunjang keselamatan pelayaran menurut Data Telekomunikasi Pelayaran Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur Tahun 2007  berjumlah 6 (enam) unit yakni :
1.    Stasiun Radio Pantai Kls II Teluk Bayur
2.    Stasiun Radio Pantai Kls IV/A Air Bangis
3.    Stasiun Radio Pantai Kls IV/B Sikakap
4.    Stasiun Radio Pantai Kls IV/B Sioban
5.    Stasiun Radio Pantai Kls IV/B Sikabaluan
6.    Stasiun Radio Pantai Kls IV/B Siberut

  .   Instalasi Kapal Negara

Untuk melaksanakan tugas operasional Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur mempunyai 1 (unit) Kapal Negara KN. Muci dengan jenis sebagai berikut :
a.   Type                           : Supply
            b.   Kelas                          : 1 (Satu)
c.   Panjang                      : 48,9 Meter
d.   Lebar                         : 9,8 Meter

e.   Sarat max/dalam     : 3,26 Meter
f.    BRT / DWT              : 1.724M3/404.53 T
g.   Speed                         : 9 Knot
h.   Tahun Pembuatan   : 1974
i.    Buatan                       : JAPAN

Fungsi kapal negara kenavigasian antara lain sebagai berikut:
1. Sarana penunjang dalam perawatan, perbaikan, penempatan dan pengoperasian sarana bantu navigasi pelayaran.
2.  Pelaksanaan gilir tugas dan penyaluran logistik petugas menara suar serta pendistribusian peralatan sarana bantu navigasi pelayaran.
3.   Pegawasan sarana bantu navigasi pelayaran.
4.   Pengamatan laut, tugas survey hidrogafi.
5.   Bantuan SAR (Search and Rescue) dan tugas-tugas Pemerintah lain.









      Instalasi Bengkel Navigasi

Dalam rangka menunjang keselamatan pelayaran, maka Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur mengoperasikan 1 (satu) unit Bengkel Navigasi berdasarkan  Peraturan Menteri Pehubungan No. KM 30 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi
Kedudukan Bengkel  Navigasi merupakan salah satu instalasi bengkel yang dipimpin oleh Kepala Bengkel yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Distrik Navigasi.
Bengkel merupakan induk segala kegiatan perawatan pemeliharaan dan perbaikan serta perencanaan pemeliharaan sarana dan prasarana bantu navigasi pada tingkat Distrik Navigasi. Dalam   pelaksanaan pemeliharaan dan administrasi perbengkelan, maka perlu adanya pedoman atau petunjuk pelaksanaan tata kerja dan prosedur administrasi bengkel.
Bengkel Navigasi merupakan salah satu instalasi pada Distrik navigasi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pemeliharaan, perawatan, perbaikan, perakitan dan pembuatan komponen serta perencanaan yang berhubungan dengan pemeliharaan keperluan sarana dan prasarana bantu navigasi. Struktur Bengkel Navigasi terdiri dari Unit Bengkel dan Administrasi Bengkel.
Unit Bengkel merupakan perangkat/ bagian dari bengkel navigasi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas bengkel sesuai dengan jenis pekerjaan seperti yang tercantum pada struktur organisasi bengkel navigasi.
Unit Bengkel terdiri dari :

1.    Unit mesin  mempunyai tugas melaksanakan perbaikan, perakitan dan pembuatan komponen dengan perautan (menggunakan mesin kerja seperti mesin bubut, frais, skrap, bor, dan lain-lain) dari instalasi lain dan atau dari unit yang ada di bengkel sendiri.
2.    Unit las dan pipa mempunyai tugas melaksanakan perbaikan, perkaitan dan pembuatan komponen dengan las dan tanpa perautan (menggunakan peralatan/ mesin kerja seperti : mesin las, mesin rol plat/ pipa, mesin press, tungku tempa, mesin potong plat dll) dari instalasi atau berada pada instalasi.
3.    Unit gas dan optik mempunyai tugas melaksanakan perawatan, perbaikan dan perakitan serta pembuatan komponen rambu suar yang menggunakan gas, peralatan optik sarana bantu navigasi dan alat-alat navigasi non elektrik yang ada di kapal.
4.    Unit elektro dan elektronika mempunyai tugas perawatan, perbaikan dan perakitan motor listrik, generator listrik, mesin pendingin/ Ac Instalasi listrik pada sarana dan prasarana kenavigasian, seerta peralatan elektronika (pada pemancar dan penerima stasiun radio), SBN elektronik dan alat-alat navigasi di kapal, dari instalasi lainnya dan atau dari navigasi bengkel sendiri.
5.    Unit mekanis mempunyai tugas melaksanakan pengoperasian alat angkut/ angkat (forklift, crane dan truk) dan melaksanakan perawatan dan perbaikan dari mesin-mesin perkakas bengkel, alat angkut/ angkat dan kendaraan roda empat/ roda dua, pompa , compressor, mesin diesel/ bensin dari instalasi atau yang berada pada instalasi.
6.    Unit konstruksi mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan pembuatan komponen untuk konstruksi baja, konstruksi mensu, rambu, SBN apung, pekerjaan konstruksi baja, konstruksi kayu, dan perawatan kapal.
7.    Unit galangan mempunyai tugas melaksanakan perlimbungan kapal, merawat peralatan galangan seperti pintu galangan, sling penarik, pompa pengering, kereta tarik dan lain-lain yang berhubungan dengan naik turunnya kapal pada galangan navigasi.

Administrasi bengkel  adalah bagian dari bengkel navigasi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam bidang ketatausahaan bengkel, perencanaan dan pengudangan.  
Administrasi bengkel mempunyai tugas sebagai berikut :

1.   Melaksanakan ketatausahaan bengkel
2.   Merencanakan , mengawasi dan membuat laporan pekerjaan bengkel serta mengiventarisir peralatan bengkel.
3.   Mengajukan permintaan, menerima, menyimpan, mengeluarkan bahan kerja dan peralatan kerja bengkel.
4.   Bertanggung jawab atas gudang bengkel.

e.    Instalasi Pengamatan laut

Dalam rangka menunjang tugas operasional, Kantor Distrik Teluk Bayur  dilengkapi oleh Instalasi Pengamatan Laut yang bertugas melakukan survey hidrografi untuk mengetahui :
1.    Informasi cuaca
2.   Arah dan kecepatan arus
3.   Tinggi rendahnya gelombang
4.   Rute dan arah kapal
5.   Pengembangan alur
6.   Perlindungan sumber daya laut

Dalam melaksanakan kegiatan dan aktifitasnya sebagai penunjang keselamatan pelayaran Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur dilengkapi dengan sarana penunjang operasional yakni :

a.       1 (satu) buah gedung kantor
b.      1 (satu) buah gedung bengkel
c.       3 (tiga)  buah gedung staisun radio pantai
d.      1 (satu) buah gudang
e.       1 (satu) buah dermaga
f.       4 (empat) unit kendaraan roda empat
g.      6 (dua) unit kendaraan roda dua
h.      1 (unit) speed boat untuk perawatan dekat (kolam pelabuhan)



Senin, 22 Oktober 2012

KUMPULAN PERATURAN DISTRIK NAVIGASI KLS II TELUK BAYUR

PMK.113 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS
http://distan.pemda-diy.go.id/distan11/images/stories/download/permenkeu_no113_th2012.pdf

PP  NO. 70 TAHUN 2012 TENTANG BARJAS 
http://www.depdagri.go.id/media/documents/2012/08/24/p/e/perpres_no.70-2012.pdf

PP NO 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS
http://fkg.ugm.ac.id/download/DISIPLIN%20PNS%202010.53.%20PP.pdf

KM.48 TAHUN 2009 TENTANG PENYESUAIAN IZAJAH
http://118.97.61.233/perundangan/images/stories/doc/permen/2009/km._48_tahun_2009.pdf

KM.60 TAHUN 2010 TENTANG TATA KERJA DAN ORGANISASI
http://kemhubri.dephub.go.id/itjen/admin/upload-files/uploads/km_no._60_tahun_2010.pdf

PERPERS NO 15 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN BAHAN BAKAR
http://www.depdagri.go.id/media/documents/2012/02/22/p/e/perpres_no.15-2012.pdf

PM 37 TAHUN 2012 TENTANG DAFTAR HADIR PEGAWAI PERHUBUNGAN
http://118.97.61.233/perundangan/images/stories/doc/permen/2012/pm_no._37_tahun_2012.pdf

PP NO 45 TAHUN 1990 TENTANG PERKAWINAN
http://lkbh.uny.ac.id/sites/lkbh.uny.ac.id/files/PP%20Nomor%2045%20Th.%201990%20ttg%20Perubahan%20Atas%20PP%20No.%2010%20Th.%201983%20ttg%20Izin%20Perkawinan%20

PP NO 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN
http://www.bauk.its.ac.id/Peraturan%20tentang%20Ijin%20Perkawinan%20dan%20Perceraian%20PNS/PP%20no%2010%20tahun%201983%20izin%20perkawinan%20dan%20perceraian%20PNS.pd

PM NO 25 TAHUN 2011 TENTANG SBNP
http://legaldgst.com/pdf/PM%2025%20TAHUN%202011%20TENTANG%20SARANA%20BANTU%20NAVIGASI-PELAYARAN.pdf

PM  NO KM. 63 TAHUN 2008 PASAL 35 TENTANG WEWENANG MENETAPKAN IZIN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
http://www.gloopic.net/files/Peraturan%20Menteri/2008/KM%2063.pdf




SEJARAH DISTRIK NAVIGASI TELUK BAYUR


Sejarah Singkat Distrik Navigasi

Sebagaimana yang kita ketahui  bahwa 2/3 % tanah air Indonesia adalah lautan yang terdiri dari pulau-pulau. Karena itulah Indonesia disebut juga sebagai negara maritim, maka nenek moyang bangsa Indonesia adalah seorang pelaut. Mereka berlayar dari pulau ke pulau, hingga suatu saat perahu mereka mengalami kecelakaan dan gangguan. Mereka terdampar di suatu pulau yang tidak ada penghuninya. Timbullah ide mereka untuk meminta pertolongan dengan cara menyalakan api agar pelaut-pelaut lain segera menolong. Sejak kejadian itu mereka selalu membuat peraturan yang mana peraturan itu harus dipatuhi oleh setiap pelaut.

Setelah Indonesia merdeka terbentuklah “komando jenis perahu” yang berakhir sampai tahun 1970. Sesudah tahun 1970 diganti menjadi “Distrik Navigasi” Distrik Navigasi itu adalah suatu wadah yang mengelola sarana-sarana yang membantu terlaksananya atau tercapainya keselamatan dalam melaksanakan penghubungan dari suatu tempat ke tempat lain hingga selamat sampai di tempat tujuan.
Sarana-sarana yang membantu tercapainya keselamatan dalam melaksanakan hubungan dari satu tempat ke tempat lain atau dari pulau ke pulau adalah :

1.    Menara Suar, bahwa menara suar itu harus dijaga setiap saat, yang berfungsi untuk memberi kode atau simbol kepada semua pelaut dan harus dihidupkan selalu agar tidak terjadi kecelakaan dalam pelayaran.
2.  Rambu Suar, bahwa rambu suar ini tidak perlu dijaga setiap saat, sedangkan fungsinya adalah sama dengan fungsi menara suar.
3.  Pelampung Suar, bahwa pelampung suar ini berfungsi untuk menunjukkan arah pelayaran bagi semua pelaut.

Dalam melaksankan fungsinya sebagai penunjuk arah pelayaran bagi semua pelaut maka pelampung suar terdiri atas beberapa sistem yaitu :
a. Sistem pelampungan A, sistem ini adalah sistem gabungan dari cardinal  dan lateral, sistem inilah yang dipakai di Indonesia.
b. Sistem pelampungan B, sistem ini adalah sistem gabungan dari lateral dan cardinal,sistem ini kebanyakan dipakai di negara-negara Eropa.
  Sejarah tentang Sarana Bantu Navigasi Pelayaran menurut catatan yang tercatat   resmi di Eropa / Laut Tengah (Mediterania) yakni :

a.   Zaman Yunani Kuno
Sejak adanya pelayaran menyeberang laut dan menyusur pantai, dalam rangka melakukan kegiatan niaga dan peperangan sejak itu pula dirasakan perlu adanya tanda-tanda bagi para navigator pembawa kapal kapal guna penentuan posisinya dan mengetahui tepat arah ke suatu tempat yang ditujunya,   disamping mengetahui posisi bahaya-bahaya di bawah permukaan laut yang dapat mengakibatkan malapetaka bagi kapalnya.


Mula sekali tanda-tanda visual tersebut merupakan api yang dinyalakan di atas bukit-bukit yang tinggi. Pada malam hari patokan titik tempat dimaksud adalah nyala api, sedang pada siang hari asap yang mengepul. Hal demikian tercatat dalam buku-buku klasik Yunani Kuno “Illad dan Odyssey”. Hingga kini belum dapat dilacak dari tulisan-tulisan Cina dan Jepang Kuno tentang pedoman bagi pelaut untuk mengatur pelayarannya, yang saat itu telah berkembang dengan baik (Direktorat Kenavigasian, 2003 : 1)

b.  Zaman Romawi
Pada umumnya menara suar Romawi merupakan menara yang cukup besar dan tinggi semuanya terbuat dari susunan batu yang tahan cuaca dan dapat berusia sangat panjang. Hingga kini masih ada menara suar peninggalan Romawi yang masih cukup baik bangunannya dan masin operasional, yakni di La Coruna, di ujung barat laut Spanyol, dengan tinggi 56,8 meter (185 feet) api dinyalakan dalam beberapa tungku dipuncaknya pada Zaman Romawi.
Kemudian menara ini telah mengalami renovasi sepintas lalu di tahun-tahun 1682 dan 1791, namun ini bangunan Romawi asli tetap terpelihara. Kini sumber cahayanya terdiri dari suatu perangkat optic yang berputar dengan diameter 3,2 meter yang menyala dan bergerak dengan listrik (Direktorat Kenavigasian, 2003 : 4)